Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 15:09:52【Sehat】430 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah mahasiswa UNRI sedang memasang kamera treap di Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, N

Lubuk Basung (ANTARA) - Sebanyak empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) muncul di areal perkebunan kelapa sawit milik warga Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari atau Desa Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, semenjak satu bulan terakhir.
Salah seorang warga Padang Sibalungkiang Buyung (26) di Lubuk Basung, Jumat, mengangakan empat ekor beruang madu itu terdiri atas dua ekor dewasa dan dua ekor anak.
"Berkemungkinan empat beruang itu satu keluarga yang terdiri dari induk dan anak," katanya.
Ia mengangakan warga menemukan empat ekor beruang madu itu saat mencari brondolan kelapa sawit, Minggu (5/10).
Ketika sedang asik mencari brondolan sawit, mereka melihat empat ekor beruang madu dengan jarak sekitar 20 meter dari posisi mereka.
Setelah itu, mereka langsung menghindar dan pulang ke rumah dengan meninggalkan brondolan sawit tersebut.
"Mereka menghindar dan meninggalkan brondolan sawit. Mereka menyampaikan ke saya terkait temuan itu," katanya.
Baca juga: BKSDA Sumbar lepas liarkan beruang madu yang masuk ke permukiman warga
Ia mengakui beruang muncul semenjak satu bulan lalu dan terakhir ditemukan warga sedang mencari makan di lahan kelapa sawit ngak jauh dari rumah warga pada Kamis (9/10).
Beruang madu tersebut muncul di sekitar perkebunan warga dan bahkan sampai belakang rumah.
Atas kejadian itu, masyarakat cemas mengingat aktivitas anak-anak di kebun cukup ramai untuk mencari brondolan sawit.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra mengaku telah menurunkan petugas beserta mahasiswa Universitas Negeri Riau (UNRI) untuk melakukan penanganan kemunculan satwa dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Petugas dan mahasiswa melakukan verifikasi lapangan berupa wawancara dengan masyarakat yang menemukan satwa, mencari jejak cakaran dan lainnya.
"Petugas dan mahasiswa menemukan jejak cakaran di pohon kelapa, jengkol, bekas makanan dan cakaran di tumpukan tanah," katanya.
Ia menyebut jumlah beruang yang muncul belum bisa dipastikan dan petugas memasang kamera jebak dalam memastikan satwa, jumlah dan pergerakannya.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar telah memasang dua kandang jebak di Jorong Kampuang Dagang, Nagari Bawan dengan jarak sekitar lima kilometer dari Padang Sibalungkiang.
Baca juga: Beruang madu hasil evakuasi BKSDA Jambi lahirkan seekor anak
Baca juga: BKSDA Sumbar siapkan kandang jebak atasi Beruang Madu masuk pemukiman
Baca juga: Kemenhut bongkar jaringan perdagangan satwa liar antar-pulau di Malang
Suka(69)
Sebelumnya: Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji
Selanjutnya: Kenali gejala
Artikel Terkait
- Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
- Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif
- Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo

Makan Bergizi Gratis dan ujian kepercayaan publik

Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya